Memiliki cap sikureng (cap sembilan) dan mata uang sendiri yang di akui dunia, membuat kerajaan Trumon dikenal bangsa Asia dan Eropa. Bahkan mempunyai armada dagang bernama Diana dan Le-Xemie yang membawa lada ke Penang, India dan Timur Tengah.
Henurut H. Muhammad Said, dalam bukunya Aceh Sepanjang Abad, dijelaskan, kerajaan Trumon didirikan Tengku Djakfar atau lebih dikenal dengan sebutan Teuku Raja Singkil sekitar abad ke - 18. Beliau putra dari Ja Johan, salah satu keturunan Ja Thahir dari Bagdad yang menetap di Batee, Pidie. Tengku Djakfar adalah murid dari Tengku di Anjong Peulanggahan.
Setelah belajar dan memperdalam agama Islam, beliau di utus gurunya untuk berangkat ke sebelah Barat Aceh. Tengku Djakfar, memilih Ujong Serangga, Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, sebagai tempat mengembangkan ilmunya.
Di Ujong Serangga, Tengku Djakfar mengajar agama Islam, hingga pada akhirnya memperoleh gelar labai (tengku atau ulama). Beberapa tahun di Ujong Serangga, labai Djakfar, begitu dia dipanggil, melanjutkan perjalannya ke Singkil dan menetap di sana.
Sekitar tahun 1780, Tengku Djakfar mulai menata dan membangun Trumon. Beliaulah yang menjadi penguasa dan raja pertama di daerah yang terkenal dengan penghasil lada pada saat itu.
Nama Trumon, konon bermula sewaktu Tengku Djakfar membuka perkebunan lada di daerah sebelah utara Singkil. Pada saat itu, beliau menemukan sebuah sumur tua dan ditepinya terdapat sebatang terung, yang dalam bahasa Aceh disebut “ Trueng Bineimon”. Sejak itulah, daratan tersebut terkenal dengan nama Trumon.
More
Henurut H. Muhammad Said, dalam bukunya Aceh Sepanjang Abad, dijelaskan, kerajaan Trumon didirikan Tengku Djakfar atau lebih dikenal dengan sebutan Teuku Raja Singkil sekitar abad ke - 18. Beliau putra dari Ja Johan, salah satu keturunan Ja Thahir dari Bagdad yang menetap di Batee, Pidie. Tengku Djakfar adalah murid dari Tengku di Anjong Peulanggahan.
Setelah belajar dan memperdalam agama Islam, beliau di utus gurunya untuk berangkat ke sebelah Barat Aceh. Tengku Djakfar, memilih Ujong Serangga, Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, sebagai tempat mengembangkan ilmunya.
Di Ujong Serangga, Tengku Djakfar mengajar agama Islam, hingga pada akhirnya memperoleh gelar labai (tengku atau ulama). Beberapa tahun di Ujong Serangga, labai Djakfar, begitu dia dipanggil, melanjutkan perjalannya ke Singkil dan menetap di sana.
Sekitar tahun 1780, Tengku Djakfar mulai menata dan membangun Trumon. Beliaulah yang menjadi penguasa dan raja pertama di daerah yang terkenal dengan penghasil lada pada saat itu.
Nama Trumon, konon bermula sewaktu Tengku Djakfar membuka perkebunan lada di daerah sebelah utara Singkil. Pada saat itu, beliau menemukan sebuah sumur tua dan ditepinya terdapat sebatang terung, yang dalam bahasa Aceh disebut “ Trueng Bineimon”. Sejak itulah, daratan tersebut terkenal dengan nama Trumon.
More